Serunya Main di Waduk Darma Kuningan

Setelah beberapa waktu lalu saya mengulas tentang perjalanan wisata kedua sebagai pasangan suami istri dalam rangka bulan madu tipis-tipis ke Pantai Menganti di Kebumen, kali ini saya mau menulis tentang perjalanan pertama kami ke Waduk Darma di Kuningan. Sebuah tempat rekreasi yang bisa saya simpulkan sebagai destinasi wisata yang aman dan menarik bagi keluarga. Biar enggak kepanjangan intro, yuk simak ceritaku. Let's gooo!

Kami berangkat dari Majalengka sekitar pukul 07.00. Jiwa petualangan saya begitu semangat menyambut ajakan suami untuk jalan-jalan. Berbekal GMaps, kami pun meluncur membelah jalan menuju tempat tujuan.

Jalur menuju Waduk Darma dihiasi pohon-pohon tinggi besar di kanan kirinya. Dengan udara pagi nan sejuk dan pemandangan hijau yang menyegarkan mata, perjalanan kami selama kurang lebih dua jam menuju Waduk Darma benar-benar menyenangkan. Di tengah perjalanan, kami memutuskan berhenti untuk sarapan bubur (saya lupa dimana).

Kami sempat bingung saat akan memasuki area Waduk Darma karena gerbang masuknya yang cukup jauh. Setelah berbelak ke kiri, akhirnya ketemu juga loketnya sebagai pintu masuk area waduk. Harga tiket untuk dua orang dan satu sepeda motor dibanderol Rp 32.000 sudah termasuk biaya parkir sepuasnya. Menjauh dari loket, pengunjung akan langsung dihadapkan dengan jajaran tempat makan yang menawarkan cukup banyak ragam pilihan menu seperti ikan dan ayam goreng/bakar, bakso, mie ayam, gado-gado, mie instan, dan lain sebagainya.

Wilayah Waduk Darma yang cukup luas, terdiri dari arena bermain anak, ruang terbuka untuk bersantai nan instagramable, serta wahana perahu wisata. Namun sepertinya Waduk Darma melarang pedagang makanan kecil gerobak untuk masuk ke wilayah ini karena sepanjang kami disana tak ada satu pun pedagang gerobak yang terlihat. Tapi kalau kamu masih mau jajan cemilan, kamu bisa membelinya di sudut jalan sebelum memasuki loket Waduk Darma.

Untuk wahana perahu wisata, dipungut biaya Rp 20.000/ orang dengan durasi perjalanan selama sekitar 30 menit. Angin lembut seolah membelai wajah di bawah hangatnya sinar matahari selama perjalanan di perahu dengan cat yang mentereng. Buat saya sih ini durasi yang sudah sangat cukup untuk menikmati pemandangan Waduk Darma sampai puas.