The Secret Garden : Taman Rahasia nan Ajaib
Halowww
Ketemu lagi sama si blogger random yang kali ini akan membahas film berjudul The Secret Garden. Film ini disurtadarai oleh Marc Munden dan dibintangi oleh Colin Firth, Julie Walters, Dixie Egerickx, Edan Hayhurst, dan Amir Wilson. Meski terpaksa menunda rilis karena pandemi covid-19 yang melanda dunia, buat kamu para pecinta film fantasi, tentunya tetap setia menunggu bagaimana Mary Lenox dapat melambungkan imajinasimu. Jadi tanpa berlama-lama, yuk kita masuk ke ceritanya.
Sinopsis
Mary Lenox tiba-tiba saja menyadari dirinya hanya tinggal seorang diri setelah orang tuanya tewas karena penyakit kolera yang melanda India pada 1940-an. Saat itu Mary ditinggalkan oleh para pembantunya setelah sang ibu tiba-tiba ambruk dan akhirnya meninggal di rumah sakit, sedangkan sang ayah yang tak bisa menahan kesedihan, akhirnya juga menyusul kepergian sang istri tercinta. Mary yang kebingungan, hanya bisa mengais buah-buahan busuk dan sisa-sisa air di gelas yang tertinggal untuk mengisi perutnya. Ditemani Jemima sang boneka kesayangan, Mary hanya menghabiskan waktunya dengan duduk-duduk di tepi kolam dan menyusun dongeng demi menenangkan hatinya. Hingga kemudian ia ditemukan seorang tentara yang tengah patroli.
Di kantor tentara, Mary diketahui masih memiliki seorang keluarga yang tinggal di Yorkshire, ialah paman Craven. Mary kemudian dijemput oleh Nyonya Medlock, seorang kepala pelayan di rumah Tuan Craven. Nyonya Medlock menjelaskan banyak hal pada Mary terkait tata krama di rumah Tuan Craven yang lebih mirip kastil kuno dengan dominar warna abu dan hijau lumut, seperti larangan untuk menjelajahi ruang-ruang di dalam rumah, bermain terlalu jauh, bahkan menatap mata Tuan Craven.
Alih-alih menjadi anak yang penurut agar tak diusir dari rumah, Mary melanggar semua larangan Nyonya Medlock. Ia dengan benari bahkan meminta agar sang paman tak mengirimnya ke sekolah asrama atau memanggil guru privat demi mengajarinya. Tuan Craven dengan pikiran dan hati yang sedang tak sehat, menuruti permintaan Mary tanpa bantahan sekalipun.
Sebagai bocah yang dipenuhi rasa penasaran, Mary selalu menjelajah hutan di dekat kediaman Tuan Craven hingga ia kemudian bertemu dengan seekor anjing liar yang ia beri nama Jemima. Saat ia dan Jemima bermain di padang rumput, kaki depan Jemima terkena jebakan hewan.usahanya menyembuhkan si anjing akhirnya membuatnya dekat dengan Dickon, pemburu yang juga adik dari salah seorang pekerja di rumah Tuan Craven.
Suatu hari Mary yang penasaran dengan suara erangan yang tiap malam ia dengar akhirnya berhasil menemukan kamar putra Tuan Craven, Colin, yang juga merupakan sepupunya. Colin yang begitu pucat, mengeluh memiliki penyakit yang parah dan sedang sekarat. Sebagai anak kecil yang polos, Mary tak percaya begitu saja. Colin juga mengaku bahwa sang ayah memaksanya untuk mengonsumsi berbagai obat.
Nyonya Medlock mengetahui kelakuan Mary yang tak menurut dan merasa tak senang, ia mengunci Mary di dalam kamar selama seharian untuk menghukumnya. Di saat inilah Mary menemukan surat-surat rahasia sang ibu dan saudarinya yang bercerita tentang sebuah taman. Taman yang begitu indah dan ajaib. Taman yang ia yakini memiliki kekuatan hingga dapat menyembuhkan Colin sebagaimana yang terjadi pada Jemima. Dan sebuah taman yang akan kembali membawa kebahagiaan ke rumah sang paman.
Ulasan
Tak seperti original soundrack film berjudul sama yang begitu menghipnotis, saya justru merasa The Secret Garden tak tampil secara maksimal. Plot awal film berjalan cukup lambat, hingga saya perlu meraba kemana arah film ini akan berlabuh.
Mary digambarkan sebagai anak pembangkang, pembohong, dan juga ceroboh. Ia bahkan hampir selalu pulang dengan pakaian penuh lumpur. Namun semua tindakan buruknya itu seolah-olah menjadi suatu hal yang wajar dan dibenarkan. Saya bahkan enggak habis pikir bagaimana Tuan Craven menuruti keinginan Mary untuk tidak bersekolah. Apalagi sang paman punya rumah segede istana, yang pastinya didapat dari pekerjaan hebat dan didukung oleh pendidikan hebat juga. Ok, anggaplah pikirannya memang sedang tak sehat, tapi membiarkan anak kecil tanpa pendidikan rasanya agak mustahil aja sih.
Pertemuannya dengan Dickon juga terasa bertele-tele dan menyebalkan. Ada satu scene dimana mary memanggil-manggil nama Dickon, namun sang bocah enggak juga menampakan diri. Dan sayangnya sampai akhir film, hal ini tidak dijelaskan lebih lanjut. Pemandangan padang rumput yang selalu berkabut juga cukup mengganggu. Saya yang sempat berharap akan muncul suatu kejutan, misalnya hewan legenda seperti naga, beruang kutub atau singa yang bisa bicara gitu, akhirnya harus menelan kecewa.
Penggambaran taman yang indah nan ajaib rasanya juga tak terlalu meyakinkan. Selain akar rambat yang tiba-tiba berbunga, ranting bergerak membantu Mary memanjat dinding, dan pohon berdaun raksasa serupa daun talas yang tiba-tiba mati saat Colin marah, taman ini terasa tak ada bedanya dengan taman yang lain. Ia tak memiliki tumbuhan berwarna menakjubkan, buah-buah raksasa, sungai dengan aliran air istimewa, atau bahkan hewan-hewan ajaib lainnya.
Sebagai film fantasi, The Secret Garden terpaksa harus tampil terseok-seok seperti penggambaran imajinasi anak-anak dimana hal-hal baru yang mereka temui memang selalu nampak istimewa dan luar biasa. Butuh lebih banyak hal mengagumkan untuk menjadikan film ini terasa ajaib. Atau ia hanya akan berakhir sebagai sebuah film panjang yang cukup membosankan.
Ok dech, segitu dulu aja review film dari orang awam kali ini. Kita ketemu lagi pada review film selanjutnya. Tetap sehat dan bye-bye..
Posting Komentar untuk "The Secret Garden : Taman Rahasia nan Ajaib"