Bird of Prey : Aksi Sang Gadis Gotham Paling Jahat
Haiiiiiii
Bulan Februari
ini banyak banget jadwal rilis film keren yang udah ditunggu bahkan sejak 2019 lalu, dan pada Jumat( 7/2/2020)
kemarin saya berkesempatan untuk nonton Bird of Prey di CGV Grand Indonesia,
Jakarta, dalam even Girls Only Screening Invitation on Screen X dari Cinemags.
Saya yang tadinya enggak ngerti apa itu teknologi Screen X, akhirnya
mendapatkan pengalaman baru dalam menonton film yang luar biasa.
Screen X
memungkinkan penonton untuk ikut merasakan sensasi menjadi bagian dalam film
yang sedang diputar, karena pada saat-saat tertentu dinding bioskop pada kanan
dan kiri juga ikut menampilkan gambar film. Buatku hal ini menjadi sebuah
terobosan keren yang patut banget untuk dicoba. Untuk harga tiket pada Jumat
kemarin adalah Rp 80.000 di CGV Grand Indonesia.
Nah sekarang kita bahas yuk filmnya
SINOPSIS
Harley Quinn baru
saja putus dari kekasihnya, Joker, dan tak ada satu pun warga Gotham yang
percaya. Karena meski sering putus berkali-kali, jalinan pasangan kekasih itu
terus saja nyambung lagi. Hal ini justru membuat Harley gusar, ia baru sadar
bahwa selama ini tak ada yang menganggapnya sebagai seseorang dan ia hanya menjadi
bayang-bayang Joker.
Kondisi itu
membuat Harley mengambil keputusan paling berani dalam hidupnya, karena mendeklarasikan
diri tak lagi memiliki hubungan dengan Joker sama saja dengan mempersilakan
semua orang menuntut balas atas tindakan sembrono yang sering dilakukan Harley
selama ini. Sebab tak ada seorang pun yang berani menghentikan kekejaman Harley
sebelumnya merupakan salah satu
keuntungan memiliki hubungan cinta dengan Joker.
Saat semua orang
percaya bahwa Harley dan Joker putus, semua penjahat Gotham mulai memburunya, termasuk
Renee, seorang detektif kepolisian Gotham. Dan amasalah kembali muncul ketika
Black Mask, musuh bebuyutan Joker, menangkapnya. Tak ingin mati, Harley membuat
kesepakatan dengan Balck Mask. Harley harus membawakan sebuah cincin berlian
yang merupakan kunci brankas keluarga mafia kaya yang dicuri seorang bocah
perempuan.
Usaha Harley
tersebut kemudian mempertemukannya dengan dengan Renee,Huntress, dan Canary, para
perempuan yang sama-sama berjuang atas ketidakadilan yang mereka alami. Mereka
berempat bahu-membahu menyelamatkan Cassandra Cain, seorang bocah perempuan
yang terjebak dalam keluarga sang orangtua asuh yang tak sehat, yang secara tak
sengaja menelan berlian yang diincar Black Mask.
PENDAPATKU SETELAH MENONTON
Tokoh Harley
Quinn dalam Bird of Prey seolah mewakili perasaan banyak perempuan. Ia secara
implisit mengangkat isu-isu yang selama ini mengakar dalam masyarakat dengan
budaya patriaki, dimana perempuan hanya dianggap sebagai makhluk kelas dua
tanpa prestasi yang perlu dibanggakan.
Dengan tak bermaksud mendukung sebuah tindak kejahatan demi alasan apapun, Bird of Prey dapat dikatakan sebagai film perempuan yang disuguhkan dengan cara paling asik dan gila.
Film dibuka
dengan penjabaran bagaimana hubungan Harley dan Joker berawal hingga akhirnya
putus dengan alur cerita maju-mundur diselingi
sisipan kehidupan singkat sang Daddy’s
Lillte Monster. Disusul dengan rentetan usaha Harley dalam melepaskan diri sebagai
bayang-bayang sang kekasih, dan disinilah cerita dimulai.
Aksi
kejar-kejaran Harley dan para penjahat setelah status hubungannya dengan Joker
berakhir, bak mengumpamakan betapa berbahayanya kehidupan seorang perempuan.
Baik di dunia nyata atau di dunia maya sekali pun, seorang perempuan sangat
rentan untuk menjadi korban. Tindak pelecehan, penipuan, pemerasan,bahkan kekerasan
secara fisik dan mental, membayangi para perempuan dengan begitu lekat.
Pertemuan Harley
dan para sahabat barunya juga seperti menegaskan bahwa ternyata para perempuan pun
secara tak sadar dapat berbuat ‘jahat’ dengan sesama kaumnya. Namun perkelahian
mereka kala melawan penjahat seolah menjadi gambaran bahwa dalam keadaan yang
mendesak, para perempuan dapat mengesampingkan semua kepentingan pribadi dan
memilih untuk saling mendukung.
Oiya jangan
lupakan adengan paling konyol saat Canary mengeluarkan suara mautnya dan semua
penjahat langsung jatuh! Iya, akuilah bahwa suara perempuan memang sangat
mematikan hahaha
Namun di
sepanjang durasi film yang ada, saya paling terenyuh saat Harley merasa begitu
sedih kala teman-temannya justru tak percaya ketika ia mengatakan bahwa
hubungannya dengan Joker telah berakhir. Harley seorang menjadi ikon dimana
seorang perempuan seolah menjadi ‘benda tak bertuan’ dan tak berharga sebagai
seorang manusia.
Judul : Bird of Prey
Rilis : 5 Februari 2020
Sutradara : Cathy Yan
Produser : Margot Robbie, Sue Kroll, Bryan
Unkeless
Produksi : DC Films, Lucky Chap
Entertainment, Kroll & Co. Entertainmet, Clubhouse Pictures
Distibusi : Warner Bros Pictures
Durasi :
Pemain : Margot Robbie, Mary Elizabeth
Winstead, Jurnee Smollett-Bell, Rosie Perez, Chris Messina, Ella Jay Basco,
Ewan McGroger
Posting Komentar untuk "Bird of Prey : Aksi Sang Gadis Gotham Paling Jahat"