Tazza (2019) : Pertaruhan Dewa Judi
Gambar mungkin memiliki hak cipta |
Sinopsis
Do Il-Chool,
seorang pemuda tanggung, kecanduan bermain judi dan mengabaikan sekolahnya. Ia merasa
tak perlu menghabiskan uang sang ibu
untuk biaya pendidikan. Hingga suatu hari ia bertemu dengan Madonna, seorang
wanita cantik yang juga merupakan Tazza (Dewa Judi).
Do Il-Chool yang
tertarik dengan Madonna dan ingin membuatnya terkesan, justru terjebak dalam
permainan judi dan hampir mati karena terlilit hutang. Beruntung Aekku bersedia
menjamin Il-Chool dan melunasi hutangnya.
Aekku yang awalnya
meminta Il-Chool untuk meninggalkan dunia judi, akhirnya malah merekrutnya
dalam sebuah tim untuk menguras harta seorang tuan tanah genit bernama
Moolyounggam. Parahnya Mool yang pada awalnya berhasil dikelabui oleh tim Aekko
justru berbalik menyerang dengan merekrut Madonna untuk membantunya menang
dalam permimainan. Il-Chool yang masih menaruh hati pada Madonna, secara tak
sadar justru membongkar rahasia kelompoknya. Kecerobohan Il-Chool itu membuat rencana
mereka berantakan dan Kkachi tertangkap.
Rasa bersalah
Il-Chool karena mengkhianati teman-temannya membuat ia bersembunyi dan secara
diam-diam mengumpulkan uang untuk mengalahkan Mool pada pertarungan terakhir.
Il-Chool tak tahu bahwa Mool meminta seorang Tazza paling hebat di Korea untuk
membantunya menang.
Pendapatku
setelah menonton..
Menonton Tazza
membuat saya teringat akan film The Swindlers (2017) yang diperankan Hyun Bin
sebagai otak dari bisnis abal-abal demi menjerat penipu kelas kakap yang
dikabarkan telah meninggal di China. Sulit rasanya bila tak membandingkan kedua
film yang sama-sama mengangkat cerita tentang “ditipu oleh penipu”. Namun
bedanya, alur Tazza terasa berjalan lebih lambat, melompat di beberapa bagian,
dan banyak menghadirkan scene flashback
sebagai penunjang cerita.
Andai saja durasi
yang menyentuh angka 2,5 jam bisa dipangkas, maka akan cukup banyak scene
bertele-tele dan bikin gemas yang hilang. Seperti halnya The Swindlers berhasil
memikat hampir 3 juta penonton, bahkan meski hanya berdurasi kurang dari 2 jam.
Namun dari film
ini juga saya menyadari bahwa Korea Selatan tak lagi main-main dalam menghadirkan
cerita kepada para penonton. Ya, mungkin saya aja yang sedikit lebih rewel.
Judul : Tazza: One Eyed Jack
Rilis : September 11, 2019
Sutradara :
Kwon
Oh-Kwang
Penulis : Huh Young-Man (comic), Kwon
Oh-Kwang, No Jae-Seung,
Jung Cheol
Producer : Kim
Young-Min, Kim Yoo-Kyung
Produksi :
Sidus Pictures
Durasi : 139 min.
Distributor : Lotte Entertainment
Pemain : Park Jung-Min, Ryoo Seung-Bum, Choi Yu-Hwa, Woo Hyeon,
Yoon Je-Moon, Lee Kwang-Soo, Lim Ji-Yeon, Kwon Hae-Hyo
Film2 jenis ini tipe film yang kusuka. Korea bukan hanya kuat di drama ternyata. Filmnya juga kuat banget temanya. Boleh nih ditonton Tazza-nya.
BalasHapusIni sejenis kayak Film Good Gambler itu yak.. 😁 Dewa Judi versi berbedanya
BalasHapusKebanyakan film korea memang totalitas banget merasuki penontonnya. Keren!
BalasHapusMelalui film ini jadi tau kalau kehidupan itu ya gitu akan kembali ke diri kita lagi.. dan judi adalah hal yang tidak baik dilakukan.. boleh nih jdi film rekomendasi ku nnti
BalasHapusAwalnya saya kira ini remake Dewa Judi versi Hongkong, tapi setelah baca reviewnya ceritanya berbeda
BalasHapusFilm Tazza ya. Coba mencari ah nanti. Genre filmnya kusuka nih. Bukan hanya drakor ternyata yg bagus, filmnya juga.
BalasHapusIni kayaknya sekual film Tazza yang lama ya. Teman saya pernah rekomendasikan film Tazza, tapi seri yang sebelumnya, katanya bagus
BalasHapusAku jarang nonton film Korea, biasanya drama televisinya..cerita gambler sering diangkat dalam film ya tapi tetap menarik..
BalasHapusAih, sayang sekali aku kurang suka nonton korea. But overall, setiap film penonton harus tetap bijak mengambil manfaat baiknya dan membuang pengaruh buruknya.
BalasHapusgimana ya ? lebih suka film detective,hehehe
BalasHapusUdah jarang banget nonton film korea euy, hehehe. Dan, dari dulu tema-tema Judi dan sebagainya selalu ada di film korea ya
BalasHapus