Mengenal hayVee, Platform Edukasi Seputar HIV/AIDS
Tak bisa dipungkiri bahwa masyarakat Indonesia saat ini masih menaruh
ketakutan yang cukup besar saat mendengar kata HIV/AIDS. Kurangnya edukasi dan
kesulitan mendapatkan sumber informasi yang benar, menimbulkan stigma yang
justru mengaburkan kebenaran mengenai HIV/AIDS.
Rasa takut yang berlebih akibat ketidaktahuan ini kemudian justru membuat ODHA terasing
di masyrakat.
Berawal dari keresahan @ScotchandSoba_, seorang pemuda ODHA yang merasa bahwa meski
cukup banyak komunitas, lembaga sosial, media promosi pemerintah – khususnya Kementrian
Kesehatan – yang fokus pada penanggulangan HIV/AIDS namun belum sepenuhnya berhasil
dalam upaya mengedukasi masyarakat . Hal ini bisa dilihat dari jumlah penderita
terinfeksi baru yang pada 2017 tercatat 48.300 orang, atau naik 17% dari angka
41.250 orang pada tahun sebelumnya.
Gambar mungkin memilki hak cipta |
Menurut Scott, begitu ia biasa disapa, untuk memaksimalkan upaya pencegahan
penyebaran HIV/AIDS, pemerintah dan lembaga-lembaga terkait harus memperhatikan
rentang usia penderita ODHA terinfeksi baru. Data yang diambil dari Kemenkes
menunjukkan bahwa prosentase usia produktif atau generasi millenial justru
mendapat jumlah yang cukup banyak. Sayangnya berdasarkan data yang telah
disebutkan tadi, kampanye pencegahan penyebaran HIV/AIDS baik offline
maupun online justru masih memilih cara konservatif dan belum menyentuh
generasi millenial. Akibatnya generasi millenial yang merupakan sasaran utama
kampanye tidak tertarik untuk mendengar, membaca, atau melihat informasi yang
disampaikan.
Mewujudkan Impian
Disinilah kemudian Scott menggagas lahirnya hayVee. Ia berharap
kehadiran hayVee bisa menjadi pelopor gerakan, baik komunitas maupun
platform sosial, yang fokus menyasar anak muda dalam menyuarakan issue terkait
HIV/AIDS, yang dilakukan oleh anak muda dan dengan cara anak muda pula.
Saat ini hayVee telah hadir secara offline dan online.
Mengemas edukasi terkait HIV/AIDS dengan cara yang lebih fun dan
interaktif. Seperti beberapa waktu
yang lalu, hayVee mengadakan edutrip perdana di Jogja dengan nama hayTrip yang
memadukan travelling, edukasi, dan donasi, terhadap penderita ODHA. Para peserta
diajak berkunjung ke rumah singgah ODHA dan melakukan one-on-one sharing
yang ditutup dengan makan malam bersama. Target utama hayVee kedepannya dapat
segera merilis official web dan mobile app.
Dari kegiatan tersebut, Scott mengatakan banyak impresi dan respon positif
dari millenial (on-ODHA) yang merasa makin
tercerahkan terkait issue HIV/AIDS.
Selain juga dapat memberdayakan teman-teman ODHA yang ada berupa penghasilan tambahan bagi ODHA di
jogja yang masih mahasiswa maupun pengangguran, dengan ladang rezeki yang halal.
Scott berharap hayVee dapat berkembang lebih besar agar dapat memberikan
pengaruh yang besar juga, baik dengan mengedukasi para millenial dan memberi
pekerjaan tetap bagi ODHA. Scott ingin hayVee bisa menjadi startup
inklusif yang tak membedakan status HIV seseorang, karena cukup banyak
perusahaan yang memutuskan kontrak kerja secara sepihak saat seorang karyawan terbukti
ODHA. Scott juga berharap hayVee dapat meningkatkan taraf hidup
ODHA melalui konsultasi dan konseling kesehatan medis dan mental secara gratis
dengan dokter dan psikolog.
Pendapatan dari kegiatan hayTrip ditambah donasi dari teman-teman ODHA yang
telah mapan secara finansial dan pekerjaan, didonasikan untuk membantu teman
ODHA yang harus putus obat karena faktor ekonomi dan tak mampu membayar premi BPJS,
atau meringankan beban teman ODHA yang masih menganggur dan tak memiliki
sokongan finansial dari keluarga yang belum bisa menerima statusnya.
Untuk menjalankan hayVee, saat ini Scott dibantu beberapa teman-teman
ODHA dan non-ODHA yang fokus terhadap issue HIV/AIDS. hayVee telah hadir
diberbagai platform media sosial seperti FB, Twitter, Line, Instagram,
dan WAG. Dan saat ini hayVee telah merekrut ODHA secara profesional
untuk membantu inisiasi terbentuknya official website agar bisa
didevelope dalam bentuk mobile apps. Tentunya mereka juga digaji secara profesional.
Yuk bantu hayVee mewujudkan kebaikan. Aku ikut!
makasih sharingnya
BalasHapuskembali kasih
HapusBener banget, memang masih banyak orang yang takut tanpa mau tahu lebih jauh tentang HIV/AIDS. Jadi hadirnya aplikasi ini berguna banget buat yg butuh informasi tentang HIV/AIDS
BalasHapus